PABOcrews ~ Chapter 2

17 Jun

Je-hoon, mianhae..

+++

Esoknya, Je-hoon datang ke sekolah dengan mata sembab dan bengkak. Sontak, kami, para PABOcrews menghampirinya.

“Je-hoon ?” panggil Eun-wook.
“Kamu kenapa ?” tanyaku.
“Nih, aku ada tisu..” ujar Hyun-gun.
“Huks..”

Kami berjalan menuju kelas dan mendengarkan cerita Je-hoon. Ternyata ayah dan ibu Je-hoon sedang bermasalah. Ternyata masalah itu sudah ada sejak 5 tahun yang lalu. Karena itu, ayah dan ibunya memilih satu jalan keluar yang benar – benar pahit.

Mendengar cerita Je-hoon, Eun-wook, Hyo-ki, Hyun-gun  meneteskan air mata. Aku ? Aku tidak terbiasa menangis di depan orang. Walaupun di depan sahabatku sendiri.

“Jadi.. Sekarang gimana papa mamamu ?” tanya Hyun-gun. Matanya masih basah.

Maklum saja jika Hyun-gun yang paling merasa khawatir.. Karena orang tuanya juga begitu dan masalah orang tuanya tidak berakhir dengan baik. Itu trauma ‘kan ?

“Aku gak tau.. Katanya nanti, adikku akan ikut mamaku pindah..” isak Je-hoon.
“Kamu gimana ?” tanya Eun-wook.
“Aku.. Ikut papaku..” ujarnya.

Aku pergi meninggalkan mereka berempat. Aku menangis di kamar mandi. Entah mengapa, sampai di kamar mandi aku langsung menangis.. Dengan mudah air mata menuruni pipiku.

“Hiks.. Hiks..” isakku ditengah kesunyian kamar mandi.
“Iihh, suara apa itu ?!” teriak seseorang dari luar.
“Hiks..” aku mencoba untuk berhenti menangis.
“Hiiy, jangan – jangan…”
“GYAA !!!”

Jiah, sepertinya itu suara kakak kelas deh.. Mungkin mereka takut karena mendengar isak tangis di kamar mandi..

+++

“Hyun.. Matamu kok bengkak ?” tanya Kyuhyun.
“Eh ? Aku.. Gak apa – apa kok..” ujarku sambil menghindari wajahnya.
“Masa ? Coba lihat dulu..” paksanya.
“Enggak !”
“Lihat doang !”

Akhirnya Kyuhyun berhasil membuatku menatapnya.

“Kamu habis nangis ?” tanyanya.
“Enggak..”
“Bohong..”
“Emang..”
“Kamu kenapa nangis ?”
“Masalah…”

Kyuhyun mengangguk mengerti. Seolah – olah ia tahu itu adalah masalah personal.

“Jika kau tidak kuat lagi.. Ceritakan padaku..”

+++

“YA ! Mengalah pada perempuan, Heechul !” maki Hyo-ki.
“Memang kau perempuan ?!” tantang Heechul.
“Tentu saja ! Kau mau bukti ?!” sengit Hyo-ki.

Lagi – lagi mereka berkelahi. Dasar anjing dan kucing. Aku melahap muffin coklat yang baru saja kubeli. Je-hoon tidak ada di kantin. Aku mencarinya hingga ke kelasnya, namun ia tidak ada di sana.

“Sungmin-ah !” panggilku.
“Ne ?”
“Kau lihat Je-hoon ?” tanyaku.
“Tadi ia menuju atap sekolah..”

Aku langsung menuju kamar mandi dan menggunakan sihir teleport karena lebih cepat dan mudah. Dan itu adalah keahlianku, karena aku masih takut tersesat di sekolah yang besar ini !

Aku melihat ia siap melompat dari atap.

“JE-HOON !” teriakku.

Ia menoleh. Aku mengayunkan tongkat sihirku ke arahnya agar ia segera mundur dari ujung atap.

“KAU BODOH !” makiku saat ia sudah ada di depanku.
“Aku.. Pikir, jika aku tidak ada.. Hidup keluargaku akan lebih baik..” lirihnya.
“BODOH !” umpatku. Aku berusaha keras menahan air mata.
“Aku.. Tidak beruntung.. Soal keluarga maupun soal cinta..”
“Tidak.. Tidak benar.. Buktinya pendekatanmu terhadap Jaejoong berhasil kan?” ujarku.
“Ia suka pada yeoja lain..”
“Kau sudah menyatakan perasaan padanya ?” tanyaku.
“Belum..”
“Kau tidak bisa memutuskan secara sepihak kan ?”
“Kemarin ia mengajakmu untuk datang kerumahnya kan ?!” sengit Je-hoon.

Bagaimana ia bisa tahu ?

“Aku melihatnya..” jawabnya. Menjawab pertanyaanku yang berkeliaran di kepalaku.
“Aku tidak akan kerumahnya.. Karena, di hari itu juga.. Aku ada acara keluarga..”
“BOHONG ! Mengapa kau tega melakukan ini ?!” teriaknya.
“Aku tidak akan datang !” bantahku.
“Mengapa kau terus mendekati Jaejoong, padahal kau tahu aku menyukainya ?!”
“AKU TIDAK MENYUKAINYA, HAN JE HOON !” bantahku.

Aku tahu, aku berbohong.. Namun.. Bohong kali ini.. Untuk membahagiakan orang, jadi tidak apa – apa kan ? Je-hoon terdiam. Ia menatap mataku yang mulai basah, mencari kebohongan di dalam mataku.

“Aku percaya padamu..”
“Jadi, jangan lakukan ini lagi ya ? Kumohon.. Kau masih memiliki kami..”

Je-hoon mengangguk pelan. Aku mengayunkan tongkat sihirku hingga kami sampai di ruang kesehatan. Ia perlu beristirahat.

+++

Aku menangis di dalam perpustakaan di antara buku – buku yang berdebu dan kusam. Lagi – lagi, Kyuhyun menangkapku sedang menangis.

“Ada apa ?” tanyanya lembut. Ia sedang memegang PSP.

Aku langsung menghapus air mataku dan langsung beranjak pergi.

+++

“YA !” teriak Heechul.
“Kenapa ?! Kau tidak suka ya ?!!” balas Hyo-ki.
“Dasar tomboy !” ujar Heechul.
“Dasar feminine !” balas Hyo-ki.

Mereka berkelahi lagi karena satu masalah sepele..

+++

“Kumohon kembalilah padaku..” pinta Dongwoon.

Ia mendorong tubuhku hingga melekat di dinding. Ia mendesakku agar segera memberinya jawaban.

“Tidak..” ujarku pelan.
“Aku masih terbayang – bayang tentangmu” bisiknya.
“Aku tidak.. Kumohon jangan ganggu aku..” pintaku.

Ia langsung meraih wajahku dan mendekatkan wajahnya dengan paksa.

“KYAA !” teriakku.

DUAK.

Dia..

“Tidakkah kau dengar penolakannya ?” ujarnya.
“Aish..” erang Dongwoon.

Dongwoon berdiri dan menatapku sinis.

“Kau akan kembali padaku” ujarnya.

+++

“Terima kasih atas bantuanmu tadi..” ujarku.
“Tidak apa – apa.. Apa karena dia kau menangis ?” tanyanya.
“Dari mana kau tahu aku menangis ?” tanyaku.
“Saat kau di perpustakaan tadi, aku melihatmu sedang duduk sendiri dengan pundak bergetar..”

Sakit rasanya jika kau ditanyai oleh seseorang yang kau suka mengapa kau menangis. Karena.. Saat itu aku menangis karenanya. Sakit rasanya jika kau telah berkata pada sahabatmu bahwa kau tidak menyukai orang yang kau sukai. Sakit rasanya saat..

“Ayolah cerita.. Mungkin aku mengerti.. Aku punya 8 noona lho !” bangganya.
“Mwo ?”
“Iya, aku tidak bohong ! Yah, walaupun bukan noona kandungku..”
“Apakah karena itu kau menjadi sangat cantik ?”
“Mungkin ? hahahha”
“Hanya sedikit masalah.. Kau tidak perlu tahu..”

+++

Setelah meyakinkan Jaejoong aku tidak apa – apa, aku berjalan ke arah kelah Heechul untuk mencari Park-bom. Saat aku membuka pintu kelasnya, tiba – itba ada yang menarikku kedalam secara paksa dan langsung mengunci pintu kelas.

“GYAA !” teriakku berusaha keluar dari ruang kelas.
“Tenang, ini aku.. Heechul..”
“Hee..chul ?? KYAA !! Dasar mesum !!” teriakku.
“YA ! YA !! YA !!! Aku ingin meminta bantuan padamu.. Tidak lebih..” ujarnya.
“Hah ?”
“Kenalkan.. Cupid in Trainee..”
“YA !! BABO !! KAU MEMBAWA CUPID DARI DUNIA SIHIR ?!” teriakku.
“Annyeong haseyo.. Choneun Eunhyuk imnida..”

Waa.. Cupid ini tampan sekali..

“Dia adalah cupid in trainee.. Kebetulan ia adalah keponakan kakeknya sepupu teman ayahnya ayah teman dari sepupunya sepupuku..”
“Haaaa ?”
“Intinya, dia harus belajar menjadi cupid !”

Tunggu.. Cupid.. Itu malaikat penembak panah cinta kan ?! Bukannya cupid in trainee harus ada objek belajar ? Tunggu..

“AKU TIDAK MAU JADI OBJEKNYA !” teriakku.
“Tidak, objekku adalah Heechul-hyung sendiri” jelasnya.
“Sungguh ?” aku lega.

Mengapa ? Karena menjadi objek belajar seorang cupid adalah hal yang sangat sulit. Kau harus berhati – hati agar cupid itu tidak menembakkan panah cinta ke orang yang salah. Saat aku SMP, aku pernah menjadi objek seorang cupid bernama Seung-ri. Percayalah.. SANGAT MEREPOTKAN. Ingin tahu ceritanya ? Singkatnya.. Satu sekolah mendadak memburuku karena Seung-ri.

“Iya, dan karena Heechul-hyung sedang jatuh cinta, membuat semuanya makin mudah..” jelas Eunhyuk.
“Siapa namja malang itu ? Hangeng ? Kau tega..” ujarku.

PLAKK.

“Aku masih normal tahu ! Seharusnya kau bertanya ‘siapa yeoja beruntung itu’!” ujar Heechul.
“Oke.. Siapa yeoja yang malang itu ?”
“Yeoja yang malang itu adalah..”

+++

Omo~ sulit kupercaya.. Tidak mungkin.. Mereka kan.. Ya ampun..

“Annyeong, Hyunnie..” sapa Eunhyuk.
“Percayalah, jangan panggil aku Hyunnie..” ujarku.
“Karena di sekolah ini ada yang namanya double Hyun..”
“Siapa itu ?”
“Aku dan Hyun-gun.. Belum lagi Kyuhyun.. dan.. Dua sunbae yang bernama Seung Hyun..”
“Aku mengerti..”
“Hahaha.. Kau tahu.. Kau adalah cupid yang menyenangkan !”
“Apa kau sedang jatuh cinta dengan seseorang ?”
“Iya, tapi.. HEY ! aku bukan objekmu ! Jangan macam – macam denganku..”
“Tidak.. Hanya saja.. Jika nanti, aku berhasil menjadi cupid.. Aku ingin kau menjadi pasangan pertamaku !” ujarnya.
“Tidak, aku sudah berjanji agar tidak menyukai orang itu lagi..”
“Wae ?”
“Sahabatku sendiri menyukai orang itu..”

~to be continued~

Special Talk Show

Je-hoon[JH] : YA ! Waktu itu aku tidak sampe ingin bunuh diri!
Hyun-bin[HB] : Gak apaa~ untuk mendramatisir ajj.. hehe..
JH : Kok bersambung ? pendek amet~?
HB : Karena next episode adalah love story antara Heechul-Hyo Ki-Eunhyuk !
Eun-wook[EW] : kok aka ma Junsu gg seberapa nongol ?
HB : SABAR ? Oke ? habis chul-hyo-hyuk, giliranmu ama Junsu !
EW : Gitu dong~ XD
Hyun-gun [HG] : terus akuu ??
HB : kamu ntar.. Hangeng-Hyun Gun-Yong hwa~
HG : Yeey~
JH : Aka ma JJ ? btw, tumben JJ gg kamu pasangin ama kamu ?
HB : gpplah kali ini aku ngalah ama istri tuanya~ gyahahahahhaha

PLAKK

HB : adowh..
JH : – – istri tua.. enak ajj..
HB : ntar, Jae-Hoon-Hyun di eps terakhir~ ! Terus special part buat kita semua .. tapi lebih focus ke aku ama Kyu~~
Park-bom [PB] : kalo kayak gini kan udah ketahuan kayak mana pairing-nya ?
Taeyeon[TY] : Kok aku gak muncul sih ??
HB : Taeng-unnie .. sabar, ntar taeng unnie jadi guru metik loh ! unnie dari dulu pengen kan jadi guru metik ?
TY : *tersenyum bahagia*
PB : Hey, kau tidak menjawab pertanyaanku ..
HB : biarlah, aku kan baik jadi kukasih cerpean .. hehe .. XDD
Eun Hyuk[EH] : ANNYEONG ! INI ADALAH DEBUTKU DI FF INI !!!
HB : sepertinya unyuk bahagia banget *dalem hati*
all casts : menatap eunhyuk dengan tatapan ih-napsu-amet

[end]

P.S.S : oh ya, di chapter sebelumnya muncul Goo Hye Sun kaaann ?? Aku salah ngasih kode talkshow, yang bener adalah ‘GHS’ bukan ‘YEH’ .. Mianhae .. *bowed*

Satu Tanggapan to “PABOcrews ~ Chapter 2”

  1. laadycho Juni 23, 2010 pada 9:00 am #

    lanjoooooooott !

Tinggalkan komentar